Selilitan Bikin Ribet, Selesaikan Pakai Toolsnya Dong Ah!

Saya mau cerita dikit nih mentemen, mumpung inget. Jadi, pagi-pagi tadi tuh, kayak biasa setelah ayahnya anak-anak beli bubur bayi dan oatmeal organiknya anak-anak, sekalian beli cemilan bunda dan tantenya anak-anak dong. Pilihan masih jatuh ke gorengan yang crunchy, asli fresh from the oven ini gorengan 😍 Ada tahu isi, bakwan (kalau di Jember, namanya hongkong, ada juga di daerah Jawa yang lain, disebut ote-ote) 🤭

Saya dan adik ipar, sambil metikin bayam yang mau dimasak pun asik memasukkan gorengan ke dalam mulut, sesekali dicocol sambel tomat hand made buatan adik. Hm, nikmatnya masyaaAllah.

Sampai setelah selesai makan, nggak sadar kalau gigi kanan kiri kan ada sela gigi berlubang, masuklah dengan sukses itu potongan wortel kecil.

Asli nggak enak banget ya, ada satu kecil ganjel aja kayaknya kok mengalihkan fokus. Sambil terus metikin bayam, saya terus berusaha mengambil selilitan makanan itu, dengan tangan biasa, mana nggak ada kukunya lagi, susaaaahh banget 🙄🥺

Terus sok enjoy meneruskan aktivitas, tapi nggak bisa dibohongin, ini masalah harus diselesaikan nih, batin saya.

Lah kok saya ada ide dari ikatan bayam di dekat saya, itu loh utasan bambu muda yg difungsikan untuk mengikat sayur bayam biar rapi. Spontan, saya ambil, lalu saya gunakan alat tadi untuk membantu mencungkil, dan taraaa, alhamdulillah berhasil tuh potongan wortel kecil keluar. Legaa, jangan ditanya.

Maksudnya apa sih cerita hal yg semi "menjijikkan" ini? 🙄😁

Maksudnya, ternyata bener kata Allah yang nyuruh kita iqra, baca. Baca fenomena yang ada di sekitar kita, untuk dijadikan pelajaran.

Dari kisah selilitan tadi, bisa kita ambil pelajaran bahwa ada sesuatu yg nggak beres dikiiiit aja sebenarnya tubuh dan hati kita sudah kirim sinyal ke otak : "ada yang nggak beres". Kalau kita cuekin, ternyata itu tetap menguras energi kita, ya waktu, tenaga, pikiran. meski kita pura-pura nggak ada apa-apa. Tapi, namanya naluri, nggak bisa bohong kan ya ☺️

Dan, saat kita berusaha ambil solusi, misal dengan tangan tanpa kuku tadi, nggak berhasil-berhasil. Soalnya nekat sih. Udah tahu susah karena nggak pakai tools (alat), eh ngotot.

So, berpikirlah cerdas. Bereskan solusi dari akarnya. Pikirkan apa tools-nya. Jangan suka bondo nekat. Bisa sih berhasil, tapi lama. Kalau sama capeknya, kenapa nggak pakai cara cerdas aja, iya nggak?

Ah, jadi inget negara kita juga, naluri para penguasanya, pastilah ya ngerasa nggak nyaman kayak kisah saya selilitan pagi ini. Tapi, solusinya emang belum cerdas. Soalnya tools dari Islamnya nggak dipakai sih 🤭

Semoga temen-temen bisa mengambil pelajaran ya dari kisah makan gorengan crunchy pagi ini.

Jember, 
Ahad pagi, 18.10.20
From ur lovely mentor,
@pritahw

Prita HW

1 komentar:

  1. bondo wani hehehe. Retorika penguasa saat ini ya begitu mbak. hubbuddunya...

    BalasHapus