Beberapa Alasan yang Bikin Buka Bersamamu Penting Atau Ga


Buka bersama alias bukber, akrab ga bagi temen-temen sendiri? Kalau bagi saya, dulu iya banget. Namanya agenda bukber sampai padat merayap. Terutama pas masih jaman kuliah dan beberapa saat setelah lulus.

Berasanya semacem orang penting gitu ya kalau banyak agenda bukber 😂

Sekarang lebih banyak mikir, sebenernya seberapa penting dan esensi sih menyediakan waktu untuk buka bersama diluar rumah?

Meski bukannya ga boleh sama sekali, tapi ada beberapa hal yang perlu kita tahu tentang seberapa penting atau ga nya buka bersama yang ingin kita lakukan. Ini beberapa diantaranya :

1 Lihat momen bukbernya


Momen atau dalam rangka apa ini penting banget untuk kita telisik. Bukannya apa apa, kalau cuma sekedar ngumpul dengan temen-temen yang masih bisa ketemu di hari-hari biasa dan ga ada dalam rangka khusus, ya buat apa. 

Sebaiknya momen seperti bukber bareng tim kerja untuk menambah rasa kebersamaan tim, masih bisa untuk dipertimbangkan. Apalagi kalau kita adalah bos untuk bisnis kita sendiri. Memberi rasa kekeluargaan untuk partner kerja sehari-hari tentu momen yang penting. 

Kalau reunian? Nah, tergantung juga. Buat yang sudah berkeluarga, bisa diskusikan dengan pasangan. Apalagi kalau yang sudah memiliki anak. Terlebih kayak saya yang masih punya buntut bayi. Bisa bisa bukannya buka, malah riweuh mengawasi eksplorasinya. Ini juga tentu akan berpengaruh ke budget yang harus disediakan, kan?

2 Lihat jam ngumpul dan bubarnya bukber


Namanya bukber, pastinya ngumpul di jam sebelumnya ya. Pastikan juga apakah si panitia bukber atau yang mengundang kita, sudah booking tempat sebelumnya. 

Sering terjadi antrian yang tak biasa di jam-jam bukber. Bisa dibayangkan kalau kita dan rombongan datang tiba-tiba. Bisa jadi perut krucuk-krucuk atau justru sekedar untuk membatalkan puasa saja susahnya minta ampun. 

Kalau dari awal tahu jam ngumpul dan bubarnya, kita bisa siasati untuk datang lebih dulu dan pulang lebih awal jika memungkinkan. Sebab jadwal antara maghrib menuju isya disambung ibadah tarawih sangat dekat dan ga berasa di saat lagi asik-asiknya ngumpul. 

3 Ketahui tempat bukbernya


Tahu tempat bukber dari awal tentu akan memudahkan kita untuk menjangkau tempatnya. Khawatir macet dengan bazaar Ramadhan dadakan yang biasanya dipenuhi penjual di jalan-jalan raya, dsb.

Dan juga, kita bisa tahu tempatnya nyaman atau ga, kids friendly atau ga bagi yang membawa anak kecil. Antri atau ga nya juga akan berpengaruh. Yang ga kalah penting, tempat parkir yang mudah.

Tapi di atas semuanya adalah, kita terjamin untuk bisa menyegerakan berbuka sesuai sunnah, berdasar hadits 

Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka - HR. Bukhari Muslim    

4 Ketahui fasilitas pendukung ibadah


Ini poin terpenting yang patut jadi perhatian. Seringgg banget ini kadang terlupakan begitu aja saking hiruk pikuknya euforia bukber. Bener ga?

Pastikan terdapat musholla di dalam tempat bukber atau masjid terdekat yang bisa dijangkau dengan jalan kaki. Shalat maghrib tetap menjadi prioritas, seantri dan seseru apapun bukber. Jangan sampai hal yang wajib malah kalah dengan yang mubah ya!

Apalagi kalau kita merujuk pada uswatun hasanah, Rasulullah SAW, beliau berbuka puasa dengan menu pembuka kurma atau air, lalu menunaikan shalat maghrib, baru kemudian melanjutkan makan santapan utama. 

Rasulullah SAW biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan, jika tidak ada yang demikian, beliau berbuka dengan seteguk air - HR. Abu Daud dan Ahmad

5 Kembali pada prioritas


Nah, kembali pada prioritas ini artinya kembali pada ritme dan target Ramadhan yang sudah kita siapkan. Kalau bukbernya dirasa ga prioritas dan hanya akan menambah "masalah" yang timbul dengan ga memperhatikan keempat hal tadi, ga ada salahnya kok untuk menolak. 

Dare to say no itu sah-sah aja kok.

Karena keriuhan Ramadhan juga bukan dari ukuran ada undangan buka bersama atau bukber atau ga. Tapi dari makna ibadah puasa yang kita jalankan. Jangan sampai juga, udah menahan hawa nafsu dari subuh sampai maghrib, tiba-tiba ghibah saat bukber karena udah buka. Ga ada yang namanya ghibah syar'i ya, please. 

Jadi, buka bersamamu termasuk penting atau ga?


Wassalam,






Prita HW

2 komentar:

  1. Sepakat banget sih Mbak. Semakin kesini semakin mikir-mikir klo mau ngadain atau ikut bukber. Jangan sampe yang mubah malah ngalah-ngalahin yg wajib, that's the point.

    BalasHapus
  2. Kalau zaman single sih hayuk aja
    Tapi pas dah punya anak kok y mikir2 kalau mo bukber apalagi kalau anak masih kecil

    BalasHapus