Saat ini profesi blogger perlahan mulai mendapatkan tempat tersendiri di kalangan warganet, tidak heran kalau para blogger kini mulai menggarap blog secara serius. Salah satu yang paling populer adalah travel blogger. Selain menyenangkan, menjalani profesi sebagai travel blogger juga membuahkan cerita-cerita bermanfaat untuk orang banyak. Kalau saya pernah denger istilah begini, "kalau cerita traveling cuma disimpen sendiri, berarti kita pelit berbagi kemewahan yang kita punya." Tapi kemewahan itu dalam tanda kutip, bisa berupa waktu ataupun kesempatan, bukan melulu soal materi.
Namun, untuk menjaga kualitas blog tetap baik dan menarik untuk pembaca, para travel blogger harus tetap berinovasi dalam hal konten. Bagi para travel blogger yang ingin meningkatkan potensi konten blog, cobalah beberapa cara berikut ini.
Fokus kepada obyek cerita
Ketika berada di sebuah destinasi wisata, setiap orang pasti punya hasrat untuk mengabadikan momen sebanyak mungkin. Ambil foto selfie sana-sini, tidak lupa membagikannya ke instagram. Tapi kalau temen-temen ingin jadi travel blogger yang profesional, sebaiknya sedikit tahan hasrat ini. Karena sejatinya tugas seorang travel blogger adalah memperhatikan sekitar agar dapat menyerap cerita dan data untuk dibagikan kepada pembaca. Kalau sibuk selfie, nanti bisa-bisa perhatian bisa terpecah dan melewatkan hal-hal penting. Istilahnya, slow travel kali yah.
Originalitas biasanya memegang peranan penting bagi kualitas sebuah cerita, jadi kalau ingin blog dikunjungi banyak orang maka hadirkan cerita dan destinasi berbeda. Namun ini tidak berarti menghindari destinasi mainstream lantaran temen-temen masih tetap bisa menghadirkan cerita berbeda tentang destinasi yang telah diangkat banyak orang. Caranya? Pasang mata dan telinga, dan temukan perspektif lain yang belum diangkat oleh orang lain. Ini saya banget sih. Kadang-kadang cuma ke alun-alun atau taman kota aja, atau bahkan lihat sawah yang deket rumah, kalau aktivitasnya beda, jadi seru buat diceritakan atau jadi inspirasi aktivitas buat yang lain.
Belajar bahasa Inggris
Travel blogger tidak pernah mengenal batasan, artinya semua tempat harus dieksplor. Termasuk ke luar negeri. Sebelum melakukan perjalanan, ada baiknya persiapkan lagi kemampuan bahasa Inggris kita. Why? Soalnya ini akan sangat berguna. Bahasa Inggris adalah bahasa internasional, dimana aja kita berada, kita bisa menggunakannya untuk komunikasi. Semakin banyak kita berkomunikasi dengan warga lokal, maka akan semakin dalam cerita yang dapat kita angkat.
Ketiadaan waktu luang untuk pergi ke tempat les juga bukan alasan untuk ga belajar bahasa Inggris. Toh, sekarang belajar bahasa Inggris sudah mudah dan bisa dilakukan dimana aja, bahkan langsung dari smartphone. Loh, kok bisa? Soalnya sekarang sudah ada Neo Study. Belajar bahasa Inggris cuma butuh dua langkah aja. Pertama unduh aplikasinya, kedua daftarkan diri kita. Setelah itu , kita bisa belajar bahasa Inggris tanpa batas melalui fitur-fitur kekinian di Neo Study seperti pengenal suara canggih bagi yang ingin mempertajam pemahaman dan pengucapan.
Terus ada juga fitur Neo Live dimana kamu dilatih langsung sama native speaker. Untuk memastikan kemampuan bahasa Inggris meningkat, Neo Study pakai konsep pembelajaran adaptif. Jadi, data studi kita secara terus menerus akan dianalisis sesuai kemampuan sehingga konten pembelajaran tetap relevan. Oh iya, Neo Study juga pakai sertifikasi dan pengujian CEFR, loh. Jadi bahasa yang dipelajari juga bisa dipakai untuk dunia kerja dan pendidikan.
Kalau penasaran sama sejauh mana kemampuan bahasa Inggris kita, ikuti tes bahasa Inggris CEFR gratis dari Neo Study lewat tautan ini.
Happy traveling dan berkomunikasi dengan warga lokal ya, apalagi saat kita berada di belahan bumi Allah yang lain~
Wassalam,
Happy traveling dan berkomunikasi dengan warga lokal ya, apalagi saat kita berada di belahan bumi Allah yang lain~
Wassalam,
yup bener banget mbak, Bahasa Inggris memang penting nih bagi travel blogger yess mbak. Btw itu lucu t4 campingnya hehe
BalasHapushauu langsung dilatih native speaker, jadi pengin belajar semakin dalam tentang bahasa inggris.... biar mudah saat traveling ya mbak... #jejakbiru
BalasHapusHehe kalau bahasa Inggris mah bisa dikit-dikit. Kebetulan juga nih sukanya keloyongan kak. Dannn, lagi piluh-pilih destinasi yang anti-mainstream buat next trip, agak susah memang buat milih hehe.
BalasHapusKalau dengar orang ngomong aku kadang lebih paham. Baca juga sih. Tapi kalau udah pakai kata-kata yang susah kumengerti, sejak dengar dia berucap aja aku uda gapaham. Haha...
BalasHapusMemang bahasa Inggris ini perlu banget ya, jangankan mau pergi kemana-mana. Bales email pun sekarang butuh bahasa Inggris hehehe
BalasHapusBetul yah mba, akupun bukan travel blogger jika keasyikan ngambil moment jadi tidak mengetahui sekitar, bahan tulisan jadi gak ada, karena memang biarpun mengunjungi tempat yang sama akan berbeda pengalaman tiap-tiap orang yahh...
BalasHapushaha, kaya aku, banyak ga fokus sama lingkungan yg mau aku bahas. malah asyik kesana sini.
BalasHapusWahhh makasih lo mbk share pengalamannya jd travel blogger. Cocok nih buat aku yg juga pgn belajar jd travel blogger.
BalasHapusTips banget nih buat saya yang pemula ini. Kadang ketempat baru malah lupa nanya fasilitasnya karena heboh sendiri. Fuih
BalasHapusPengen sih mba jadi travel blogger tapi jarang jalan-jalan hehe jadi saya cuma seneng membaca postingan travel blogger aja sekarang.
BalasHapusBetul banget itu, Mbak. Jadi mulai sekarang aku harus belajar Bahasa Inggris biar nanti kalau ketemu turis asing nggak bakal bingung mau jawab apa. Hehehe. Dulu pernah juga sih bincang-bincang sama turis asing saat aku berwisata ke Candi Borobudur.
BalasHapusBahasa inggris udah kewajiban banget ya kak kudu bisa soale udah bahasa internasional jadi kalau plesiran ga kaku buat komunikasi.
BalasHapusSetuju banget mba. Untuk menjadi travel blogger, tidak hanya foto bagus yang diperlukan ya. Ceritanya juga harus oke dan harus pinter bahasa Inggris juga.
BalasHapusKalau untuk travel blog, saya suka yang isinya tidak sekadar bercerita. Tetapi, juga infonya lengkap
BalasHapusyeaaay, Bahasa Inggris itu emang wajib diketahui, lebih bagus lagi sih jika dikuasai yaah, biar kita bisa cas cis cus ngomong tanpa sesat :D
BalasHapusCoba dengan serous dengarkan aja pronunciationnya dulu. Membaca dngn keras. Lama juga nisa ber
BalasHapusbahasa inggrisku masih bulepotan nih mbaa, makanya gak berani main jauh-jauh, takut ketemu bule betulan hahahah.
BalasHapusNah ini..Bhs Inggris ku acak Adul banget deh..jadi maluuu... Terima mba, jadi tahu ada aplikasi Neo study ini..
BalasHapusDan sekarang jadi tambah mudah kalau mau belajar karena memang banyak aplikasi dan platform bagus yang bisa Dipakai. Yang penting disiplin ya mba
BalasHapusTravel blogger sudah semakin banyak bermunculan karena life style masyarakat sudah berubah. Rata-rata masyarakat sekarang menghabiskan waktunya untuk berlibur mengunjungi tempat wisata dan menuliskannya di blog. Daaaan, memang kudu bersaing nich ya yang tujuannya memang ingin menghasilkan sesuatu dari blog yang dikelolanya. Sip tks Mbak tipsnya.
BalasHapusnah ini, walopun bukan travel blogger tapi PR jg buatku biar bisa cas cis cus b.inggris :D
BalasHapusAku masih ragu buat ngomong bahasa Inggris, padahal anak-anak aja lancar kalo ngobrol BHS Inggris
BalasHapusMakasih tipsnya Mbak Prita.
BalasHapusAku juga paling suka baca blog post wisata yang tempatnya gak mainstream.
Selain konsisten menulis pengalaman perjalanannya, travel blogger setidaknya menguasai bahasa ya mbak biar ketemu bule nggak gagap :)
BalasHapusIya nih.. mba kyk nya aku cocok bngt kalo nulis ttg traveling bnyk yg suka . dari smuas isi blog, walaupun skrang jarang bngt traveling thanks buat tips nya
BalasHapusPengalaman aku pas umroh backpacker kemarin mengandalkan bahasa isyarat mbak hahahahaha. Pas ketemu orang yg ga bisa bahasa Inggris.
BalasHapusBaru tahu ni mba Prit, ada aplikasi yang bernama Neo Study untuk belajar bahasa Inggris.
BalasHapusDulu pas merantau ke Hongkong, aku setiap hari komunikasi bahasa inggris, jika apa yang kuucapkan dengan bahasa kanton mereka nggak ngerti. Sekarang jarang ngomong english, jadinya pengucapannya banyak yang lupa.
Walaupun destinasinya mainstream tapi cara bercerita tiap blogggger beda ya mbak, tetap disukai kok
BalasHapusWoo asik, aku mau belajar jg ah kalo pake smartphone doang. Kadang suka bingung balas email tawaran kerja sama, blog travel suka banyak tawaran dr luar negri
BalasHapusMeskipun jalan-jalannya cuma di Indonesia juga perlu ya Mbak belajar Bahasa Inggris, soalnya khawatirnya kalau ketemu turis nyasar dan tanya ke kita pake Bahasa Inggris jadinya kita bisa jawab.
BalasHapusBahasa Inggris penting banget ya buat travel blogger yang mau traveling keliling dunia.
BalasHapusYah aku belum eksplor soal luar negeri banyak mba. Maklum, kebanyakan di Jakarta aja. Hhehe. Makasih ya mba, jadi banyak belajar :)
BalasHapusHmm... Baiklah nanti akan saya eksplor spot yang anti mainstream saja.
BalasHapusTahun depan cari tempat anti mainstream
Duuhh blogku isinya masih biasa2 aja nih. PR banget agar jadi spesifik dan unik ya.
BalasHapusMalah klau bisa blognya juga pakai bahasa Inggris ya? Supaya bisa eksplor keindahan Indonesia dan dibaca org asing? Itu sih cita2ku dulu, apa daya blog travelku berdebu hehe
BalasHapusBener banget mbak. Bahasa Inggris ini penting banget, karena bahasa internasional. Rugi banget Traveller ga bisa bahasa Inggris, kayak saya hihihi Sekar lagi sungguh sungguh belajar nih mbak. Doakan yaa
BalasHapusSalah satu resolusi tahun depan, saya ingin belajar bahasa Inggris lagi, Mbak.. Bukan untuk gaya-gayaan sih, tapi menurut saya ini sebuah kebutuhan..
BalasHapusBetul mba. Ngobrol sama warga lokal ketika kita pergi ke suatu tempat justru bikin kita bisa ngerti segala hal
BalasHapusblogku masih biasa-biasa saja. Belajar lagi deh dari embak Prita hw akunya
BalasHapusdan aku termasuk traveler yang nggak bisa bahasa inggris.. hahaha.. gpp deh, orang jepang travelernya nggak bisa bahasa jepang juga (eh)
BalasHapusAku bahasa inggrisnya cuma seadanya ����
BalasHapusBlogger niche travel memang hits banget ya Mba, sejalan dengan maraknya tempat wisata di dalam maupun luar negeri. Sudut pandang blogger yang lebih personal yang menjadi daya tarik pembaca.
BalasHapusNggak heran karena begitu menjanjikan, banyak yang akhirnya memutuskan jadi full time travel blogger ya. Kereeen.
Sering ngomporin lakik buat jadi travel blogger buat sambilan
BalasHapusDia memenuhi kriteria di atas
Dia dah kelilong ke banyak tempat pas dinas
Doakan mak
Pan mayan bwt tambahan wkkk
"kalau cerita traveling cuma disimpen sendiri, berarti kita pelit berbagi kemewahan yang kita punya." sepakat nih :) sayang banget kalau cuma disimpen buat diri sendiri mah cerita-cerita dan opininya
BalasHapus