Batal Bubar (Flash Fiction)
Written 24 Agt 2010 untuk lomba menulis FF tema Ramadhan
Zetty tergopoh-gopoh keluar dari kantor. Masih ada waktu 30 menit lagi untuk memenuhi janjinya. Bubar alias buka bareng. Memasuki hari ke-15 Ramadhan, yang berubah dalam kehidupannya adalah jadwal buka bersama yang padat, sepadat jadwal meetingnya. Buka bareng ex temen kuliah, buka bareng temen klub dance-nya, buka bareng relasi kantornya, tak ketinggalan buka bareng gebetannya. Hmm... Sekali buka plus ketawa ketiwi bareng di tempat yang cozy, puluhan bahkan ratusan ribu melayang dari dompetnya. Tak masalah ...
***
"Pfuuhh.. akhirnya ada juga nasi bungkus disini...," senyum lega mengembang dari seorang ibu berpakaian lusuh. Bajunya yang putih sudah bertransformasi jadi abu-abu. Tak lama, ia menghampiri seorang bocah, kira-kira usianya baru 7 tahun. Sekarang, ibu dan anak itu telah makan bersama, menikmati sebungkus nasi yang dikoreknya dari tempat sampah.
***
Zetty menghela nafas, pemandangan yang dilihatnya dari perempatan lampu merah saat macet tadi, mengiris-ngiris hatinya. Setelah macet berlalu, ia mengurungkan niatnya buka bareng klub dance-nya. Ia ingin segera sampai rumah, menikmati lauk pauk buatan ibunya.
Prita HW
Diskon Belanja
Translate
About Me

Prita Hw
Seorang istri penuh waktu dan seorang ibu dari M.Tangguh Ar Rafif dan M Umar Ar Rayyaz. Knowledgepreneur di The Jannah Institute, sekaligus momblogger, writer, dan trainer. Personal & Lifestyle blog ini bercerita tentang kisah inspirasi sehari-hari, dunia literasi, dan jejak kaki sebagai part time traveler. Selengkapnya tentang saya bisa dibaca diTentang Saya
.Contact me at
Highlight Minggu Ini
Yang banyak dibaca
- Portofolio Librarian
- Say No to Anyang-anyangan, Cegah dan Atasi dengan Prive Uri-Cran
- Membuat Konten Kreatif bagi Blogger Ternyata Bisa Dipelajari Otodidak, Ini Pengalaman Saya
- Seberapa Cepat Pertumbuhan Kaki Anak?
- Resto Azkiya Umbulsari, Resto Spesial Gurami Ala Desa yang Jadi Jujugan Favorit
- Untuk Mendengar Suara Hati, Staycation Bisa Jadi Salah Satu Pilihan
- Aku dan Buku Adalah Aku dan Pilihan Hidupku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar