Seperti Ini Make Up Natural Syar'i untuk Wanita Berhijab



Sebelum hijrah ke kehidupan Islam kaffah (sempurna) yang ditandai dengan pastinya niat untuk mengkaji tsaqofah (pengetahuan) Islam, saya langsung menyingkirkan baju-baju beragam model seperti jeans, atasan blouse, dsb. Menghindari buat mupeng dipakai lagi sebagai baju luaran. Termasuk menyesuaikan cara make up natural syar'i untuk wanita berhijab. 



Namanya juga hijrah ya, pengennya memang ga setengah-tengah. Meskipun belajarnya masih berproses, bahkan seumur hidup. tapi, ber progress nya sebisa mungkin bersegera. Aamin.


Kepo bertambah saat disebut soal tabarruj. 

Referensi yang enak dibaca tapi padat isinya adalah di Buku Yuk Berhijabnya Ust. Felix Siauw feat Benefiko. Boleh juga referensi lain, asalkan shahih atau kuat apa yang dijadikan sebagai dasar. Jelas bersumber dari Al-Qur'an, hadits, dan juga kesepakatan ulama yang lurus. 


Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah mereka menampakka perhiasannya, kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka atau saudara-saudara lelaki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka,atau wanita-wanita mereka, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.’” (QS. An-Nuur, 24: 31)



Make Up Natural Syar'i untuk Wanita Berhijab


Kalau merujuk pada ayat di atas, jelaslah kalau wanita dalam Islam memang sangat mulia. Teramat mulia. Ia terbatas hanya untuk suaminya saja yang memandangnya dan kemudian menimbulkan syahwat. Tentu karena Allah ridha dan terdapat pahala. 

Sama seperti kita lah, misal ingin membeli sebuah produk baru di supermarket, kalau segelnya udah kebuka, pasti kita memilih menghindarinya. Ya kan? Khawatir ada yang berkurang atau kita sebagai pembeli mendapat kerugian. Nah, kira-kira seperti itulah wanita dalam Islam. Harus senantiasa terlindungi.

Bukan berarti wanita ga boleh tampil depan publik, boleh banget. Asal kewajiban utamanya sebagai ibu bagi generasi di rumahnya telah terselesaikan, dan mendapat ijin suami. 

So, buat buibu atau mbak-mbak yang berhijab tapi tetep pengen ber-make up, sesuaikan aja. Niatnya karena Allah, tidak berlebihan dan menonjolkan bagian tertentu, keep natural. Kalau andalan saya :

1 Cuci bersih wajah pakai facial foam supaya kulit bersih

2 Pakai pelembap yang mengandung SPF supaya kulit ga cepet kering

3 Pakai foundation atau BB cream yang juga mengandung SPF

4 Pakai bedak dengan tone yang agak berbeda dengan foundation atau BB cream

5 Tambahkan lip balm supaya bibir ga pecah-pecah dan lipstick warna bibir (yang bener-bener berasa menyatu dengan warna bibir asli). Kalau saya lebih ke coklat atau nude pink

6 Kalau untuk alis, saya menambahkan alis sesuai garis asli (tidak dibentuk) hanya untuk kelihatan kalau ada alis yang membentuk wajah

That's it. Saya sudah tinggalkan blush on, eye liner, mascara, dll yang biasanya saya pakai rutin ke kantor dulu. Kecuali, momen tertentu seperti pas jadi pengantin ya, hehe. 




Jadi lebih ke skin care aja lebih aman, merawat apa yang sudah Allah kasih, insyaaAllah ngefek saat make up. Jadi cuma pake pelembap, BB cream, bedak aja udah seger banget kok. 

Sekedar tambahan, seorang istri hendaknya ia berhias dengan sesuatu yang hukumnya mubah (bukan dari bahan yang haram) dan tidak memudharatkan. Jadi, perhatikan juga bahan-bahan skin care nya ya. 

Ini Dia Berhias dengan Cara yang Dilarang Islam yang Harus Dihindari


Tidak diperbolehkan pula untuk berhias dengan cara yang dilarang oleh Islam (sumber dari sini), yaitu :

  • Menyambung rambut (al-washl) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat penyambung rambut dan orang yang minta disambung rambutnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
  • Menato tubuh (al-wasim), mencukur alis (an-namsh), dan mengikir gigi (at-taflij) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat orang yang menato dan wanita yang minta ditato, wanita yang menyambung rambutnya (dengan rambut palsu), yang mencukur alis dan yang minta dicukur, serta wanita yang meregangkan (mengikir) giginya untuk kecantikan, yang merubah ciptaan Allah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
  • Mengenakan wewangian bukan untuk suaminya (ketika keluar rumah) Baginda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap wanita yang menggunakan wewangian, kemudian ia keluar dan melewati sekelompok manusia agar mereka dapat mencium bau harumnya, maka ia adalah seorang pezina, dan setiap mata itu adalah pezina.” (Riwayat Ahmad, an-Nasa’i, dan al-Hakim dari jalan Abu Musa al-Asy‘ari radhiyallahu ‘anhu)
  • Memanjangkan kuku Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang termasuk fitrah manusia itu ada lima (yaitu): khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
  •  Berhias menyerupai kaum lelaki “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupakan diri seperti wanita dan melaknat wanita yang menyerupakan diri seperti laki-laki.” (Riwayat Bukhari). Hadits ini dinilai shahih oleh at-Tirmidzi.

Nah, semoga kita semua tetap bisa menjaga kemuliaan diri yes. Boleh berhias asal di tempat yang tepat dan cara yang tepat. Make up natural syar'i untuk wanita berhijab, cukup jaga kemurnian ciptaan Allah, dan tampil segar minimalis aja.


Wassalam,








Prita HW

1 komentar:

  1. Huwoo baru tau kalau kk prita dulu macak
    Kalau aku dr dulu g pe4nah macak se mb, paling perawatan aj

    BalasHapus