Sebuah Inspirasi dari Bisnis Macarina, Macaroni Nagih dari Jember





Happy Eid mubarak everyone! Apa nih cemilan favorit temen-temen di saat lebaran? Ada yang cemilan favoritnya makaroni? Nah, ngomongin makaroni, rasanya ga afdol kalau sebagai orang Jember, saya belum kenalin makaroni nagih satu ini. Biar gampang diinget, sebutannya singkat saja, macarina.

Kalau ngomongin macarina, saya selalu ingat pada sosok Helmi Zamrudiansyah yang ternyata mantan tetangga saya di masa kecil (nah loh) 👱 Pertama kali mengenalnya adalah saat saya bergabung dengan sebuah forum bisnis untuk pengusaha muda yaitu HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) untuk wilayah Jember. Whats App Group adalah salah satu wadah bagi anggota HIPMI untuk bersosialisasi secara online, termasuk di dalamnya dibagi tentang jadwal mentoring ataupun kesempatan mengisi bazaar dalam event-event tertentu.

Helmi, partner bisnis, dan Graha Macarina


Pas banget saat itu, saya dan suami ingin berpartisipasi dalam sebuah event yang digelar yukbisnis.com di sebuah kampus swasta di Jember. Dalam rangka itulah, saya dan suami bertemu dengan Helmi yang kesan pertamanya sangat ramah dan terbuka. Meski pertama bertemu, ternyata ia tak segan bercerita tentang perjalanan bisnisnya yang bak roller coaster. Pernah menjadi waiters, editor foto, abang ojek online, hingga asisten manager benar-benar menempa seorang Helmi menjadi sosok pemimpin andalan dalam mengembangkan bisnisnya saat ini, Macarina. 

Saat saya menulis itu, omset Macarina masih sekitar 150 jutaan di bulan keempat sejak berdiri setahun lalu. Tapi, saat saya menghadiri 1st Anniversary Macarina di Cempaka Hill Hotel pada 20 April 2018 yang lalu, omset mereka sudah mencapai 1 M, terhitung sampai Januari 2018! Wow, great!

Mungkin sebagian dari temen-temen, dalam hati ada pertanyaan sumbang, masa sih? cuma dari makaroni? 

Yap, wajar aja sih. Membayangkan pengalaman orang lain memang lebih sulit kalau kita tak menyaksikannya secara langsung. Beruntungnya malam itu ada sebuah mini series perjalanan 1 tahun Macarina, semacam throwback yang memberikan bayangan seperti apa perjalanan "jauh" Macarina hingga bisa memberikan banyak inspirasi bagi pengusaha lokal berjenis UMKM, terutama di Jember dan sekitarnya.

Kalau buat saya, Helmi termasuk tipe yang out of the box. Mungkin saat orang lain memiliki ide menjual macaroni yang sebenarnya jamak kita temui di pasaran, ia punya konsep yang berbeda. Kalau yang lain berpola pikir layaknya pedagang dan menjajakan dagangannya ala kadarnya, Helmi memilih menjadi pebisnis dan membuat hasil transaksinya berlipat ganda.

Lihatlah inovasi pengembangan produk Macarina ini


Malam itu, dalam perayaan sekaligus tasyakuran 1 tahun berjalannya bisnis Macarina, saya ikut merasakan aura kerja keras dan dukungan atas potensi lokal itu nyata adanya. Setidaknya, selain melalui video throwback yang diputar, saya juga merasakan pondasi dari bisnis Macarina ini ada pada ibadah dan doa yang terus menerus (dan malam itu juga ditampilkan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, dan hadirnya seorang ustadz yang cukup populer di Jember), juga restu orang tua. 

Kemasan baru yang lebih keren dibagikan malam itu


Tampak hadir di meja-meja gala dinner para orang tua dari tim inti, yang meski tak saya kenal langsung, saya yakin dengan kesimpulan saya saat satu persatu dari para orang tua ikut dipanggil untuk naik ke atas panggung saat sesi penyerahan hadiah grand prize bagi para macariners. Mereka adalah para orang tua dari tim inti yang terdiri dari : Helmi (CEO Macarina), Ina (Chief Production Officer), Ilham (Chief Operational Officer), Rofi (Chief Financial Officer), dan A. Haerul Anam (Chief Customer Service Officer).    

Dukungan untuk Potensi Lokal itu Nyata


Komitmen Macarina untuk mendukung potensi lokal dengan memberdayakan SDM berbasis pelajar dan mahasiswa yang juga ingin aktif berbisnis dan membantu orangtuanya, tercermin dari kehadiran para reseller yang tersebar di wilayah Jember, Bondowoso, Lumajang, dan sekitarnya. 

Mereka tampil satu persatu bak malam penganugerahan award bergengsi. Ada yang beromset 2,5 juta hingga 10 juta. Ada yang masih duduk di bangku sekolah sampai mahasiswa. Saya lumayan merinding dibuatnya. Ini semacam representasi dari bisnis yang berdampak sosial kalau saya bilang.

Selepas tampilnya para reseller dengan omsetnya yang wow untuk ukuran muda mudi Jember dan sekitarnya, akhirnya penghargaan benar-benar diberikan untuk para staf yang juga berperan penuh di balik layar kerenyahan Macarina tercinta, yaitu tim produksi hingga tim SPG/SPB yang di outlet. Ada award untuk yang terbersih, terajin, dan sebagainya. Award seperti ini penting ditumbuh suburkan para pengusaha UMKM untuk membangun apresiasi yang berdampak pada loyalitas timnya. 

Helmi dan undangan dari temen-temen Blogger Jember Sueger


1st Anniversary sekaligus gala dinner malam itu juga ditutup dengan impian Macarina ke depan. Dan, di mata saya, itu sangat visioner. Setelah berhasil mewujudkan Graha Macarina dan menyewa dua ruko  di bilangan kampus yang pastilah harganya aduhai untuk ukuran pengusaha UMKM rintisan, next goal, Macarina ingin memiliki pabrik sendiri, sehingga bahan baku bisa diproduksi sendiri untuk memenuhi omset dan permintaan yang terus meningkat.



Wassalam,

 
    






Prita HW

4 komentar:

  1. Dukungan untuk Potensi Lokal itu Nyata >> Suka sama kalimat ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk, makasih Ines cantikkk. Emang begitu tuh adanya :)

      Hapus
  2. Wah, keren ya mbak. Saya juga sependapat, usaha keras seseorang tidak akan lengkap tanpa ada support dari orang tua. Sukses terus buat Mas Helmi dan Macarina-nya ;)

    BalasHapus