![]() |
Suatu siang di layar whats app chat saya, “Prit, nanti kita ketemuan ya.. Aku ada agenda wisuda di Universitas Terbuka (UT), di Jakarta.”, sahabat terbaik saat SMA hingga kini mengabarkannya.
“Apa, Nit? Kamu udah lulus S2 di Universitas Terbuka (UT) ? Alhamdulillah, selamat yaaa..”, saya ikut senang mendengar kabar baik dari Anita, nama sahabat saya itu.
Baru dari Anita, saya tahu kalau Universitas Terbuka (UT) telah menyelenggarakan Program Pasca Sarjana, dan ternyata ia datang dengan beberapa teman dari Jawa Timur yang kebanyakan guru. Maklum, sahabat saya itu juga seorang guru dan mengambil FKIP. Dan, belakangan saya juga baru tahu meskipun Universitas Terbuka (UT) menganut sistem PTTJJ (Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh), ternyata Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang diresmikan sejak 4 September 1984 ini juga mengadakan wisuda di Jakarta. Kabarnya, hanya perwakilan lulusan terbaik dari tiap kota. Wow, saya ikut bangga sahabat saya termasuk lulusan terbaik di kota Jember, kampung halaman saya.
Sejak saat itu, saya jadi punya rasa ingin tahu yang lebih jauh dari sebelumnya. Bahasa anak sekarang sih, kepo maksimal :) Apalagi, saya juga berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di Program Pasca Sarjana. Namun hingga kini keinginan ini masih terpendam karena kesibukan. Nah, siapa tahu, rasa ingin tahu dan kendala yang saya hadapi ini bisa teratasi melalui perkenalan saya dengan Universitas Terbuka (UT) :)
Dan ternyata, Universitas Terbuka (UT) telah memasuki usia 32 tahun, hanya selisih satu tahun dari usia saya saat ini. Boleh dibilang, usia empat windu jika dianalogikan sebagai seorang manusia sudah cukup matang dan memiliki pengalaman yang aral melintang. Dan sudah tentu, pengalaman tadi makin menguatkan karakternya.
Begitu pula dengan Universitas Terbuka (UT) yang awalnya hanya memiliki empat fakultas untuk jenjang Diploma dan Sarjana, yaitu Fakultas Ekonomi (FEKON), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan, UT pun mengadakan jenjang Magister untuk Program Pasca Sarjana sejak 2004. Secara keseluruhan, pada tahun 2016, UT menyelenggarakan 35 program studi yang terdiri dari 27 Program Sarjana, 3 Program Diploma, dan 5 Program Magister.
Di universitas yang peringatan Dies Natalis ke-32 nya telah dimulai bersamaan dengan Peringatan Hardiknas Mei lalu ini, sistem belajar jarak jauh membuat seluruh mahasiswanya wajib belajar mandiri. Tatap muka memang ada, tapi tidak menjadi prioritas utama. Media pembelajaran seperti modul (media cetak) dan perangkat audio visual lain seperti video, internet, siaran radio, dan televisi (non cetak) menjadi sumber belajar utama yang takkan ada habisnya. Bahkan, pembuatan modul juga disediakan secara langsung oleh para dosen atau tutor UT.
Kenapa Dikatakan Terbuka ?
Buat kita yang memiliki kesulitan waktu dalam kuliah secara tatap muka, Universitas Terbuka (UT) dapat menjadi pilihan utama. Biasanya, bagi yang memiliki pilihan berkuliah sambil bekerja, atau karyawan yang bekerja dan masih ingin melanjutkan ke jenjang selanjutnya, UT dapat menjadi pilihan yang tepat.Di universitas yang peringatan Dies Natalis ke-32 nya telah dimulai bersamaan dengan Peringatan Hardiknas Mei lalu ini, sistem belajar jarak jauh membuat seluruh mahasiswanya wajib belajar mandiri. Tatap muka memang ada, tapi tidak menjadi prioritas utama. Media pembelajaran seperti modul (media cetak) dan perangkat audio visual lain seperti video, internet, siaran radio, dan televisi (non cetak) menjadi sumber belajar utama yang takkan ada habisnya. Bahkan, pembuatan modul juga disediakan secara langsung oleh para dosen atau tutor UT.
![]() |
Peringatan rangkaian Dies Natalis 32 tahun. Sumber : www.ut.ac.id |
Kata terbuka juga mewakili prinsip UT yang tidak membatasi para mahasiswanya dengan batasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, serta frekuensi mengikuti ujian. Satu-satunya batasan adalah bahwa para peserta didik telah menamatkan jenjang SMA atau sederajat. Meski begitu, ternyata para dosen atau tutor juga cukup membantu mahasiswa agar mata kuliah bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Ini sesuai penuturan sahabat saya tadi. Selama menempuh waktu kuliah 2 tahun untuk program Magister, ia mengaku sangat puas dengan pendampingan yang diberikan.
![]() |
Pembelajaran mandiri. Sumber : www.ut.ac.id |
Saya juga makin salut saat mengetahui bahwa ternyata universitas yang memiliki visi pada tahun 2021 nanti menjadi PTTJJ berkualitas dunia ini, saat ini juga diminati kalangan muda berusia kurang dari 25 tahun, disusul usia 30-34 tahun. Seperti yang ditunjukkan data berikut ini :
![]() |
Mahasiswa UT menurut rentang usia. Sumber : www.ut.ac.id |
Ini menandakan bahwa UT sudah mulai dikenal dan diminati kalangan muda. Kuliah jarak jauh bukanlah suatu hal yang tabu. Apalagi dengan perkembangan dunia teknologi informasi saat ini yang memperkecil batasan ruang dan waktu. Konsep UT jika disandingkan dengan perkembangan kekinian era digital tentu menjadi nilai plus tersendiri.
1 Sistem Pendidikan yang Jelas Memudahkan
Apa Alasan Memilih Univesitas Terbuka ?
Dengan nilai plus tadi, tentu Universitas Terbuka (UT) di usianya yang kian menunjukkan eksistensi dari masa ke masa ini, tak mau tinggal diam untuk berinovasi. Sehingga, jika ada yang bertanya : “Kenapa saya harus memilih UT ?” Berikut 3 alasannya :1 Sistem Pendidikan yang Jelas Memudahkan
Sistem pendidikan mulai dari registrasi, pembelajaran, evaluasi hasil belajar, hingga kelulusan begitu memudahkan dan semuanya bisa didapatkan informasinya melalu website resminya.
![]() |
Tampilan laman websites UT yang eye catching dan super lengkap. Screenshot : www.pritahw.com |
Registrasi juga bisa dilakukan melalui tiga cara :
- Registrasi langsung di UPBJJ-UT (Unit Program Belajar Jarak Jauh-Universitas Terbuka) dengan membawa semua berkas persyaratan;
- Registrasi online melalui Sistem Registrasi Online (SRO);
- Registrasi keliling di tempat-tempat yang telah ditetapkan dan informasinya dapat diperoleh di UPBJJ-UT setempat.
2 Akreditasi dan Sertifikasi Berkualitas Internasional
Kematangan Universitas Terbuka (UT) makin ditunjukkan dengan akreditasi yang telah diperolehnya dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Selain itu dua sertifikasi internasional juga dikantonginya.
Pertama, sertifikat ISO 9001 : 2008 dalam bidang Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh (MPJJ) dan Manajemen Akademik (MA). Kedua, pada tahun 2010, UT menerima Quality Certificate dari International Council for Open and Education (ICDE). Dan di tahun 2016, ICDE meninjau ulang capaian tersebut. Kesimpulannya, ICDE percaya bahwa UT telah melakukan penerapan sistem PTTJJ berkualitas tinggi.
Bagaimana? Kita sudah tak perlu meragukannya lagi, kan?
3 Fasilitas yang Terus Berinovasi
Betul jika mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar mandiri. Tapi bukan berarti universitas sebagai penyelenggara pendidikan lalu berpangku tangan begitu saja. Universitas Terbuka (UT) terus berinovasi mengembangkan fasilitas yang menjadi layanan-layanan inovasinya, diantaranya :
- UPBJJ-UT yang tersedia di 40 kantor layanan yang bisa dilihat daftarnya disini
- Layanan informasi dan akses yang mudah dijangkau dan kian lengkap hingga media sosial, seperti berikut ini :
FB : UnivTerbuka
Twitter : @UnivTerbuka
Email: hallo-ut@ut.ac.id
Layanan Halo UT : 1500024
SMS: 08119050024
Web : www.ut.ac.id
Twitter : @UnivTerbuka
Email: hallo-ut@ut.ac.id
Layanan Halo UT : 1500024
SMS: 08119050024
Web : www.ut.ac.id
- Perpustakaan Digital
![]() |
Tampilan Perpustakaan Digital. Screenshot : www.pritahw.com |
- Toko Buku Online
![]() |
Tampilan Toko Buku Online. Screenshot : www.pritahw.com |
- MOOC (Program Sertfikat Terbuka Online)
![]() |
Tampilan MOOC. Screenshot : www.pritahw.com |
- Asean Studies Program
![]() |
Sumber : www.ut.ac.id |
- Tersedia informasi Pusat Karir
- Memiliki Wisma dan Balai Sidang
- Memiliki Majalah Komunika
Setelah melihat 3 alasan di atas, tak berlebihan bila Universitas Terbuka (UT) memiliki visi dan misi menjadi universitas berkualitas dunia. Saya yakin dengan segala upaya dan kerja keras serta dedikasi yang tinggi terhadap dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, semua itu bisa dicapai dengan mudah.
Supaya lebih mantap, kita review sejenak sambil melihat video profil Universitas Terbuka (UT) yang satu ini yuk :
Menyediakan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia sampai ke pelosok daerah bahkan luar negeri bisa dibilang menjadi konstribusi UT untuk Indonesia yang juga baru berulang tahun ke-71 pada Agustus kemarin. Apalagi, tahun 2017 nanti, empat mata kuliah tambahan seperti Bahasa Inggris, Information Technology (IT), Kemampuan Belajar Mandiri, dan Kemampuan Berwirausaha juga akan ditambahkan. Hm, rupanya UT sangat serius untuk mempersiapkan lulusan yang berkompeten dan kompetitif menghadapi era MEA yang sedang berlangsung ini.
Akhirul kalam,
Selamat ulang tahun ke-32 tahun untuk Universitas Terbuka. Teruslah membangun negeri dengan pendidikan berkualitas untuk generasi masa depan Indonesia yang lebih baik~
"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-32. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan."
iya, dengan adanya universitas terbuka membuka peluang masyarakat untuk bisa mengikuti perkuliahan tanpa ada batasan usia
BalasHapusiyap, yahut banget kan mbak ya, apalagi buat mak2 rempong yg masih pengen lanjutin mimpi
HapusSaya dan suami juga barusan di wisuda tanggal 16 ini Mba di UT. Saya memilih Fakultas baru, sebelumnya saya kuliah di kesehatan. di UT saya ambil FKIP, meski rempong tetap selesai,
BalasHapusWaah, selamat mb, punya dua gelar di bidang yg berbeda, keren :) Brarti barengan ma sahabatku mb, 2016 jg :)
Hapus@Prita: bagus banget mba, semoga makin banyak masyarakat tau mengenai perkembangan UT ya..duh ngiler jadi pengen daftar juga hihi
Hapus@Milda: mba Milda kuliah lagi di UT, jenjang yang sama apa ambil magister mba?
iya mbak, kl ga diinfoin gini ga bakalan tahu yah rata2 gmn perkembangannya :) Thanks udh mampir~
Hapusaku jadi mikir, hmmm bole juga nih kalo suatu saat ambil pendidikan lagi dan masuk UT, biasanya kompensasi waktunya lebih flexybel kah mb?
BalasHapusnah, boleh banget ini mbak Mbul :) iya fleksibel bgt, tatap mukanya kl ga salah hanya dua minggu skali atau sebulan sekali gitu..cus ke web nya yah^^
HapusSepakat banget, kini belajar di tingkat tinggi bukan lagi kendala karena ada UT. Beberapa teman saya yang lulusan SMK atau D1 pun banyak yang nerusin kuliah di UT, Mbak. Tahun lalu saya juga mau lanjut S2 di UT Bogor. Sayang sekali, jurusan yang saya incur belum tersedia. Sediihhh, padahal waktunya fleksibel. Oh iya satu lagi kelebihannya, menurut saya biaya kuliah relatif terjangkau dibandingkan universitas negeri lain. Pokoknya nggak nyesel kuliah di UT. Semoga makin lengkap jurusannnya untuk semua jenjang.
BalasHapuswah, dikunjungi mas Belalang, eh mas Rudi :) Udah ga tabu ya mas nerusin di UT, malah enak, hehe..emangnya nyari urusan apa mas? Request coba mas via email, kali aja :)
HapusBaru tau kalau di UT pun bisa S2...
Hapusaku jg baru tau, Pril :D
HapusWah jd kangen belajar lagiiiii
BalasHapusmupeng yaaa,S3 blm ada, Pril,hahaha
Hapusjadi pengen kuliah lagi deh baca soal UT ini :)
BalasHapusiya mbak, digital life kan udh makanan sehari2 yah, jadi kayaknya gampang aja kul di UT, haha..
HapusTulisan mbak juga bagus lho..makasih ya udah berkunjung ke blog saya :) salam kenal mbak
BalasHapusWaahh mbak mampir2 nih, makasih mb udah baca2..salam kenal balik :)
HapusUT memang universitas sejuta umat ya mbak, siapapun boleh kuliah disana tanpa pandang usia...
BalasHapuswah, julukan keren mbak, UT : universitas sejuta umat :) g ada diskriminasi ya,hehe
HapusSalam mba.. dari calon maba 2021 UT. Saya mau nanya2 mba.. kan saya mau daftar juga di UT. selain biaya per semester dan biaya ujian akhir, apa ada biaya2 lain lagi ya selama kuliah magister UT?
BalasHapusSaya baca ada biaya regis ulang mata kuliah, biaya ujian ulang, itu maksudnya apa ya mba?
Boleh sharing2 dong mba