Ternyata Ini Dia 10 Tipe Blogger

Ini Dia 10 Tipe Blogger



Blog, berasal dari kata web dan log. Mungkin, dulu istilah blog menjadi barang mewah, karena tak setiap orang seolah-olah wajib memiliki ‘rumah’ di dunia maya. Tapi sekarang, siapa yang tak memiliki ‘rumah’ di dunia maya? Bagi orang yang erat aktivitasnya dengan perangkat teknologi digital ataupun berprofesi,  atau mungkin berbisnis yang ‘memaksanya’ menembus pasar netizen, punya blog wajib hukumnya. Karena itu, ia pun memiliki julukan baru, blogger.

Blogger, ‘profesi baru’ yang berawal dari hobi. Siapa yang tak bangga dengan sebutan itu sekarang? Dengan dinamika perkembangan dunia blogging yang sudah makin mentereng, blogger menjelma seperti seorang superstar karena fungsinya yang juga menjadi seorang influencer bagi ‘jamaah’ nya. Apalagi rata-rata blogger profesional sudah pasti me-maintain media sosialnya dengan baik.

Tapi, sampai disini sebenarnya saya jadi merasa resah juga. Artinya, sesuatu yang lagi ngehits bagai dua mata pisau yang bisa dipandang positif ataupun negatif, tergantung bagaimana kita memaknai dan merefleksikannya.  Positif, bila memang digunakan sebagai media yang tepat untuk tujuan yang tepat pula. Negatif, bila tujuannya hanya aji mumpung atau memanfaatkan ketenaran sesuatu hal yang sedang hangat menjadi perbincangan atau dianggap ‘harta karun’ bagi sebagian orang.
 


Aji mumpung, maksudnya? Blogger saat ini kan sudah (paling tidak) dianggap sejajar dengan awak pers, yang setiap kali ada konferensi pers, launching suatu produk, atau event-event yang membutuhkan publikasi, hampir selalu diundang. Bila para blogger masa kini terus mengasah kemampuannya dalam menulis, meliput, me-review, dan mempelajari teknik-teknik mempercantik blog nya, tak jadi masalah. Tapi bila hanya mengejar gemerlap event? Bisa dikatakan aji mumpung. Mungkin juga ini yang menjadikan (kadangkala) awak pers menjadi sedikit mencibir. Faktanya, tulisan atau berita yang beredar di dunia maya menjadi sulit ditebak kualitasnya.

Saya sendiri baru belajar. Punya blog ber-platform blogspot ini sebenarnya sudah sejak 2008  karena memindahkan isi blog saya di multiply yang akhirnya tak bisa dipertahankan. Dan, niat awalnya memang untuk menjadi etalase tulisan-tulisan saya yang saya tulis untuk diterbitkan media, jurnal, diikutsertakan lomba, atau catatan kecil yang bisa diambil hikmahnya. Saya sama sekali tak tahu tentang merawat, apalagi me-monetize karena kesibukan saya di dunia kerja kantoran saat itu.

Bahkan, saya pernah vakum menulis dan memproduksi buku atau tulisan untuk diterbitkan selama lima tahun! Satu hal yang saya anggap fatal sampai sekarang. Bayangkan, kawan saya yang sama-sama memulai menjadi seorang penulis lepas pada 2010, sampai 2016 ini telah memproduksi sekitar kurang lebih 70-an buku antologi maupun solo. Sedangkan saya, stagnan di 6 buku antologi dan 1 buku solo yang dibeli putus untuk suatu project pemerintah. Parah kan?!



Nah, setelah saya resign menjelang akhir tahun 2015 lalu, barulah saya berkomitmen untuk membangun kan gairah dalam diri saya sendiri. Akhir tahun lalu, saya bertemu ‘sesepuh’ blogger yang akhirnya membantu saya tentang template blog ini, dan kemudian dari situ saya jadi bersemangat untuk melahap apapun tentang blogging.

Jadi seorang blogger itu susah susah gampang dan gampang gampang susah. Setelah kurang lebih sejak Desember 2015 mulai belajar bagaimana blogging yang sesungguhnya dan apa saja tantangan-tantangannya, saya mulai bisa memetakan. Pastinya, ini subyektifitas saya ya, kawan-kawan :)

Ada banyak kegalauan sebagai seorang blogger, misalnya saya rangkum dalam 10 tipe blogger berikut ini :


Kamu termasuk tipe yang mana?
  1. Apakah kita termasuk blogger yang memang menyalurkan hobi menulis?
  2. Apakah kita termasuk blogger yang menjadikan blog kita sebagai ‘tempat sampah’ maya alias tumpahan curhat saja?
  3. Apakah kita memilih untuk eksis dengan tujuan awal menulis yaitu sharing tanpa mempedulikan monetize blog?
  4. Apakah kita memilih untuk menjadi seorang reviewer dengan menjadi event hunter (saja)?
  5. Apakah kita memilih untuk menjadi blogger yang selalu haus tentang bagaimana menjadikan blog kita naik level? 
  6. Apakah kita memilih untuk terus meningkatkan skill menulis maupun teknik blogging dengan tujuan me-monetize blog kita sebisa mungkin? Atau bahkan secepat mungkin?
  7. Apakah memang sejak awal tujuan kita ngeblog adalah untuk monetize saja?
  8. Apakah kita termasuk blogger yang penuh tantangan dan ingin menaklukkan diri sendiri dengan mengasah kemampuan menulis lewat mengikuti berbagai writing competition?
  9. Apakah kita termasuk blogger yang memang butuh portofolio maya karena keperluan eksistensi diri pada profesi utama kita?
  10. Apakah kita termasuk blogger yang hanya ikut-ikutan tren ‘aji mumpung’ yang saya singgung di awal, hanya karena blogger lagi ngehits-ngehitsnya :D ?

Termasuk tipe nomor berapakah kita? Boleh jadi ada beberapa tipe ada dalam diri kita. Jawabannya boleh disimpan rapat-rapat, boleh juga di-sharing.

Saya sendiri bersyukur karena kegiatan ngeblog saya didukung penuh suami yang juga baru bulan lalu memutuskan resign untuk memulai jalan freelance seperti saya, selain mencoba ber-start up-start up ria memulai bisnis. Senangnya, aktivitas freelance suami saya masih berhubungan, yaitu fotografi dan desain. Jadi lumayan ada yang jadi tukang foto saat ada event, ada yang ngeditin foto hingga layak publish, juga membantu kalau lagi butuh desain seperti header.

Tak heran, seringnya kami kemana-mana berdua saja, ya karena berada pada bidang yang sama. Bukan aji mumpung ya, seperti ingin kebagian jatah snack atau makan di suatu event, atau karena ingin dapat jatah souvenir. Jiahhhh, niatnya jadi beda kalau gitu mah... Tapi, lebih ke persoalan melengkapi. Begitu juga sebaliknya. Biasanya saya mengajaknya dengan meminta ijin di front ofiicer alias yang jaga event. Kalau nggak, biasanya saya saranin dia untuk sekedar minum dan ber-wifi sendiri. Tapi seringnya sih nggak masalah. Yang penting komunikasi dan well confirm.

Kenapa saya menulis ini, menurut saya ini menjadi penting untuk kembali mengingatkan jalur awal kita ngeblog. Bahasa bijaknya mungkin untuk membuat kita tak lupa diri dan selalu mengevaluasi diri di tengah arus blogosphere yang begitu deras. Supaya tak lupa kacang atas kulitnya, supaya juga seperti padi yang makin berisi makin merunduk. Atau seperti seorang yang bersemangat ingin mencapai puncak Mahameru meskipun masih pemula. Kira-kira begitu :)
 




Dan kenapa jadi curhat soal pasangan? Haha, karena masih ada tujuannya dengan ngeblog. Saya hanya tak ingin, terutama bagi para blogger perempuan seperti saya, aktivitas blogging jadi menjauhkan kita dari yang namanya restu suami. Bagaimanapun, setinggi-tingginya aktivitas ngeblog kita, tetap tugas domestik adalah yang utama :)

Terakhir, yuk berefleksi masing-masing. Sudah sejauh mana langkah kita dan apakah memang ini membawa kita pada kemaslahatan? Karena bagaimanapun, blogging is writing. Apa yang kita tulis, akan dibaca dan mempengaruhi sekian banyak orang. Reaksi apa yang pembaca timbulkan setelah membaca tulisan kita, itu akan dipertanggungjawabkan kelak. Karena ini pula, di zaman Rasulullah SAW dulu, para penulis kitab sangat tinggi derajatnya. Bayarannya adalah setebal buku yang ditulis dan kemudian ditimbang. Bisa dibayangkan dinar atau dirham yang diterima. Masya Allah~

Selamat berefleksi kawan-kawan blogger tercinta :) Mengutip pesan Mbak Indah Julianti yang juga co founder Kumpulan Emak Blogger di buku Blogging : Have Fun and Get The Money nya Carolina Ratri, blogging with heart, money will follow. Setuju!



Prita HW

29 komentar:

  1. Balasan
    1. Wah,saya juga masih semi monetize mbak :) Makasih udah mampir dimari yaks..

      Hapus
  2. Setuju....
    Sy sih mix di bbrp tipe sih tp yg jelas bukan no.10.
    Meski ngeblog msh jd hobby namun mulai belajar n minat memonetize jg...
    Pun alhamdulillah so far...suami n anak2 mendukung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, salam kenal mbak Ophi. Bener mbak, yg penting bukan no.10. Rupanya kita tipenya agak sama nih mb, semangat terus belajar dgn dukungan keluarga tercinta :)

      Hapus
  3. absen kalo saya 1,6,9 ^_^. btw blognya bagus mbak. saya masih newbie, baru mulai akhir tahun kmrn. www.hairulachsan.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, campuran ganda juga ya mas, hehe..Saya juga lagi belajar kok^^ Makasih apresiasinya yaks, inshaallah mampir2 tar yak..

      Hapus
  4. Aku sih maunya seperti poin 9, walau kadang masih terjebak di curcolan nggak penting. Hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, secara no.9 emang perlu ya mbak^^ curcolan kadang2 tuh ga penting bagi kita mb, eh kdg juga pas dibaca ma org lain jadi penting:) Keep the spirit juga mb^^

      Hapus
  5. Kalau aku sih nomor satu kali ya :)
    Jadi tempat belajar menulis biar nulisnya makin keren, makin banyak yang baca dan suka :)
    Menulis terus, terus menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aw..aw..aw..Ada mbak Indah Juli yg aku sebut2 di atas nih, hehe.. Wah, no.1 aja udah cukup yah mbak, biar yang lainnya jadi efek samping *sambilmikir* .keren2.. Aku terinspirasi banget sama mbak Injul. Thanks loh mb udah mampir *tersanjung*

      Hapus
  6. Pertama saya bikin blog, niatnya ingin mengasah kemampuan menulis dan berbagi inspirasi. Kesininya ingin blog bisa merekam jejak aktivitas menulis saya. Semakin kesini mulai suka ikut lomba-lomba, mulai dapat tawaran ngereview dan placement. Saya sih gak ngoyo memonetize blog saya karena sampai saat ini ngerjainnya masih sejauh niat just for fun saja kali ya. Mana yang suka dan mampu, ya saya kerjain. Jadinya, saya masuk nomor mana ya? Hehe... Tfs ya, Mba ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mbak. Betul mbak, awalnya utk etalase tulisan, lama2 makin sering nulis, efek sampingnya kerasa ya mb:) Masuk nomor gado2 juga mb,hehe. Thanks udah mampir mbak^^

      Hapus
  7. Aku kayaknya ada banyak point diatas. Yang jelas bukan no 10, buat aji mumpung. Masih berproses untuk membuat blog dengan konten yang baik dan inspiratif.
    Suka banget sama paragraf terakhir.

    BalasHapus
  8. Kalau saya di poin berapa ya Mbak? Huehehehehe. Ga pernah kepikiran klasifikasi blognya. Tapi yang pasti masih menikmati banget proses menulis dan along the way ya dimonetize. Kalo ada event dan pas cocok waktunya ya datang, kalo nggak ya woles aja sih saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, memang klasifikasi yg aku buat iseng2 ini utk merefleksi diri selama ini. Selama udah oke, go ahead aja :D

      Hapus
  9. Halo mbak Prita, salam kenal!:D
    Aku ngeblognya masih acak-acakan nih, ngeblog untuk iseng hihi

    isthiutamid.blogspot.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iseng2 berhadiah ya mbak :D Salam kenal juga^^

      Hapus
  10. kalau saya pengen blog jadi informatif, jadi sekalian inovasi hehe

    Rekomendasi wisata kuliner tempat makan enak

    BalasHapus
  11. waah keren mbaaa, blogger senior, udah nulis buku.. aku mah apa atuh, newbie, hihihi mungkin aku tipe yang nomor satu kali yah

    BalasHapus
  12. blognya keren, awal ngeblog karena pengen belajar nulis yang layak dibaca orang lain, hehehe...kalau sekarang dapat job review ya Alhamdulillah ;o)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasi mbak udah mampir :) iya mb, job review itu efek samping ya, hehe

      Hapus
  13. aku no 1,2,3... mager banget yak :D

    BalasHapus
  14. Kalo aku gak tau nomer berapa hihii soalnya sekarang lebih asik ngeblog deh dibanding aktivitas yg lain. Ya sebenernya ujung"nya mau dimoniteze sih hahaa. Malah sering berantem sama pacar gara gara asik ngeblog wkwkwk loh kebablasan malah curhat ya 😁

    BalasHapus
  15. Kalo aku gak tau nomer berapa hihii soalnya sekarang lebih asik ngeblog deh dibanding aktivitas yg lain. Ya sebenernya ujung"nya mau dimoniteze sih hahaa. Malah sering berantem sama pacar gara gara asik ngeblog wkwkwk loh kebablasan malah curhat ya 😁

    BalasHapus