Melongok Padepokan Batik Pesisir H. Failasuf





Hari terakhir APNE 2017, lagi-lagi ditutup dengan batik. Minggu, 6 Agustus lalu, saya dan rombongan peserta APNE dbawa masuk ke sebuah padepokan milik pengusaha batik kenamaan, H. Failasuf. 

Turun dari bis, kami langsung memasuki gang yang tak terlalu besar tapi cukup untuk laju satu sampai dua mobil. Sejarah batik yang tertulis di banner sepanjang gang itu juga cukup membuat kami tertarik melihat dan membaca sekilas. Maklum, cuaca daerah pesisir utara ini sungguh terik kala itu.



Menuju ke tempat yang dikhususkan sebagai ruang produksi semi terbuka yang ditata sedemikian apik dengan pilihan gebyok kayu ukiran khas Jawa dan semua nuansa yang bernuansa sama, kami langsung penasaran melihat ada apa dibalik semua ini. 

Benar saja, masuk lebih dalam lagi, kami menemukan rangkaian proses produksi batik tulis dan cap yang tentu semuanya handmade. Manarik sekali melihat prosesnya yang mengular dengan tiap tenaga ahli di bidangnya masing-masing.

Saya yang bingung melihat urutannya, bolak balik bertanya setengah menginterogasi pada pemandu yang menemani kami. Tapi akhirnya, saya bisa membagikan urutan proses pembuatan batik tulis itu disini, kira-kira seperti ini :

1 Menggambar konsep motif dengan menggunakan pensil. Motifnya adalah perpaduan ekspresi sang ilustrator dengan arahan dari pihak manajemen yang tentunya juga mempertimbangkan selera pasar, selain unsur seni.



2 Ilustrasi motif tadi ditebali menggunakan spidol.




3 Proses membatik tulis atau cap dilakukan.


Proses membatik tulis

Proses membatik cap

4 Proses pemopokan atau blocking seluruh area kain untuk menjaga warna kain. Bagian yang di-block nantinya akan tetap berwarna sesuai warna aslinya.




5 Proses quality control untuk cek malam-malam batik yang berceceran atau tdak rapi. Jika masih sedikit kesalahannya, bisa dibersihkan dengan bantuan busa. Ini untuk menghindari cacat produksi.
6 Pewarnaan. Ada dua jenis pewarnaan. Pertama, dengan proses pencelupan. Kedua, dengan proses pencoletan jika warna yang ingin dibuat minimal 3 warna atau lebih. Pewarnaannya ada yang menggunakan warna alami seperti daun ketapang yang sempat saya lihat.

Pencelupan dilakukan disini

Proses pencoletan seperti melukis di atas kanvas

7 Pelorotan atau peluruhan malam. Tujuannya untuk mematikan warna. Proses pelorotan ini menggunakan larutan soda as yang direbus untuk meningkatkan suhu.


Kalau batik sudah melalui semua proses menjadi batik utuh, akan dijemur seperti ini

Nah, keseluruhan ini proses ini bisa berulang sesuai dengan konsep batik yang dibuat. Rata-rata ketujuh proses di atas menghasilkan batik setengah jadi, kemudian dijemur, dan diulangi lagi prosesnya mulai dari pemopokan. Luar biasa. Selembar kain batik bisa memakan waktu 2-4 bulan pengerjaan. 

Batik Petungkriyono Diperkenalkan

Lepas takjub menyaksikan proses pembuatan batik tulis dan cap, dan selesai makan siang di semacam ruang dengan model pendopo, rasa penasaran saya akan sosok H. Failasuf terjawab sudah.

Kiri-kanan : H. Failasuf, Bapak Bupati, Ketua Penyelenggara dari Kajen Unique

Mengenakan bawahan batik dan juga syal batik, dan ditemani Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, H. Failasuf menyapa kami semua. 

"Batik kalau dibalik menjadi kitab. Artinya, bisa menceritakan, jug amemberikan inspirasi dan filosofi. Batik Indonesia, batik Pekalongan adalah perenungan, pandangan, rasa yang diciptakan dalam sebuah kain.", ungkap pria yang telah memulai usahanya sejak 1999 ini.

Saya mencoba memaknai kata per kata yang saya dengar. 

Tak lama, ia bercerita tentang obrolan bersama Pak Bupati tentang bagaimana supaya Petungkriyono bisa dikenal luas. Karena merasa dirinya pengrajin batik, maka asosiasi yang muncul adalah karya batik.  



Koleksi batik pesisir Pekalongan

Jadilah, batik Petungkriyono didesain dengan 3 desain yang bercerita tentang keindahan hutan Petungkriyono, ada pendopo, sawah, dan habitat serta kehidupan yang ada disana. Batik Petungkriyono yang ditampilkan dan diresmikan kemarin ternyata memang unfinished, masih melewati proses menggambar hingga membatik. Kira-kira sekitar 2 bulan lagi, batik ini diperkirakan akan selesai.

Batik Petungkriyono

Bapak Bupati pun tak mau ketinggalan mengungkapkan kekaguman dan rasa antusiasmenya yang tinggi untuk menjadikan Kabupaten Pekalongan sebagai bumi legenda batik nusantara. 

"Hampir 70 % batik di Indonesia adalah hasil produksi Pekalongan. Cirinya, kaya warna dan kaya motif flora dan fauna. Batik Petungkriyono nanti akan saya bawa ke Amerika pada September nanti.", tegas Pak Bupati.  

Masih menurut beliau, bila kita mampu mengeksplorasi alam Petungkriyono, maka masyarakat Petungkriyono akan mendapatkan keuntungan yang berdampak pada keberdayaan lokal. Sehingga pembangunan sektor ekonomi dan pariwisata akan bertumbuh bersama. 

"Semoga saja batik Petungkriyono bisa membantu mempromosikan Petungkriyono untuk dunia.", tambah H. Failasuf lagi.

Menyaksikan launching batik Petungkriyono ini membuat saya bangga sekaligus haru, dan di saat yang bersamaan merasakan miris. Saya teringat potensi yang juga dimiliki kampung halaman saya di Jember. Betapa sinergi totalitas seperti ini akan berujung pada keberdayaan tidak saja satu atau dua orang saja, tapi seluruh elemen. Utamanya, masyarakat lokal.



Ah, saya membawa oleh-oleh berharga untuk saya bawa pulang. Bisik saya dalam hati. Setengah optimis. Terimakasih Pekalongan atas hikmah dari perjalanannya~

Baca Juga : 



***
Tulisan ini merupakan catatan perjalanan dalam Amazing Petung National Explore (APNE) 2017 yang diselenggarakan oleh Pemkab Pekalongan dan Kajen Unique. Perjalanan ini juga didukung oleh Sewa Kamera Jember (foto oleh Nana Warsita-suami tercInta yang mengikuti kategori fotografi), dan juga didukung Warna Indonesia Tours & Travel Jember. Keduanya sebagai sponsor lokal untuk perwakilan Blogger Jember Sueger.



Salam Dunia Gairah,
          



 

Prita HW

17 komentar:

  1. sekarang jadi kebayang mengapa batik tulis harganya mahal hihi.

    BalasHapus
  2. Mupeng batiknya,Mb Prita. Emang deh kalo le Pekalongan itu gak mungkin gak jatuh cinta sama batiknya. Apalagi batik tulisnya aduh cakep bener 😍😍

    BalasHapus
  3. Mupeng batik tulis, hanya ngga kuat harganyaa sekarang puasin diri dulu dengan batik cap hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, harganya sama dgn usahanya yak

      Hapus
    2. Hihi...sama, Deeeew.
      Sementara kita pake daster batik sambil nulis ajaaaa. Semoga suatu hari bisa beli batik tulis. Etapi batik cap juga keren-keren yak.

      Hapus
  4. nah akhirnya bs dpt artikel yg menggambarkan prosws membatik dgn ringkas n jelas

    BalasHapus
  5. Ooo ditulis tuh proses sebelum di kasih malam ditulis 2x ya. Pakai pensil sama spidol? Saya pikir pensil doang trus dibatik pakai malam.

    BalasHapus
  6. Keren mbak, jaya terus batik Indonesia. Bangga banget deh menjadi bagian dari Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jd lbh menghargai mbak setelah tau prosesnya :)

      Hapus
  7. keren-keren bangen batiknya

    BalasHapus
  8. Batik dengan motif cerah begini nih yg bikin aku srg kalap mba :p. Sukaaa ama warna nya yg ga monoton gelap. Kesannya jd ga tua dan fresh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah iya, kl tua2 warnanya jd berasa jadul bgt ya mbak :D

      Hapus
  9. Keren banget ngebatik pake spidol.

    BalasHapus