Menata Langkah di Resolusi 2017

Halo all! Wih, ga terasa ya kita hampir meninggalkan satu bulan pertama di tahun 2017 ini.





Setelah segenap pencapaian di tahun lalu, pastinya kita juga ga mau ketinggalan langkah untuk terus optimis dan menciptakan pencapaian yang lebih berkah lagi di tahun 2017 ini. Asalkan semua dilakukan dengan niat yang tulus, melakukan usaha yang terbaik dari yang kita bisa, juga doa yang ga bisa dianggap selow, pastinya kita ga akan jatuh ke kubangan stres. Ya, salah satu artikel yang saya baca di koran pas pergantian tahun, menyebutkan kalau membuat resolusi tahunan malah membuat kita jatuh stres dan ga enjoy karena target pencapaian yang terlalu tinggi.

Well, percaya kan kalau hasil tak pernah mengkhianati usaha dan doa? Sebagai muslim, tentu kita mesti belajar lebih lagi tentang korelasi ikhtiar dan tawakal. Termasuk saya :)

Hm, saya sendiri untuk 2017 ini juga udah membayangkan sederet daftar yang terus menyala dalam pikiran. Ibarat kita sedang menempuh sebuah perjalanan, kalau guidance nya jelas, tentu kita akan merasa punya cukup ‘pegangan’. Seperti itulah guna membuat resolusi tahunan buat saya, termasuk resolusi 2017 ini.

Apa saja? Ini saya buat berdasarkan apa yang saya tulis di refleksi 2016 ya :)

Resolusi Personal Win

Sebagai pribadi, tentu saya ingin menjadi manusia yang lebih bermanfaat dari hari ke hari. Tidak saja bagi diri sendiri, suami, dan keluarga. Tapi juga bermanfaat untuk masyarakat secara luas. Saya sadar kalau hidup cuma sekali dan harus berarti.



Karena itu, tahun ini saya bertekad untuk lebih banyak belajar lebih baik dalam ibadah secara vertikal, lewat shalat 5 waktu yang tepat waktu, shalat sunah rutin seperti Duha dan Tahajjud, serta rawatib. Dan menjalankan sunah semampu saya. Ini tak lebih sebagai bentuk rasa syukur. Karena sesungguhnya Allah tak butuh apa-apa dari kita.Sedangkan kita kadang berhitung soal ini :(

Vertical relation itu saya yakini akan berefek pada attitude saat kita berhubungan secara horisontal. Tahun 2017, saya ingin meminimalisasi freelance writing job dengan menjadi ghost writer dan content writer. Loh kok? Saya ingin prioritas untuk membesarkan blog Dunia Gairah ini (lebih lanjut dibahas di Dunia Gairah’s Win) dan menelurkan karya otentik saya sendiri. Bismillah, di tahun ini saya menargetkan minimal 2 buku solo baru, doakan ya :)


Buku-buku saya di tahun 2010-2011, dan 2016, semoga bisa bertambah ya


O iya, dalam hal properti pendukung aktivitas di dunia blogging dan digital life, tahun ini saya juga punya resolusi untuk punya netbook baru yang mumpuni (ehm!), ssmartphone yang juga bisa berfungsi lebih baik untuk keperluan freelancer seperti saya, dan lagi mupeng juga nih untuk menambah koleksi smartwatch semacam jam tangan Samsung hehe.. Maklum jam tangan saya saat ini satu-satunya jam bermerk yang saya punya dan itupun hadiah dari atasan saya dulu, 4 tahun yang lalu. Wajar dong ya, selain memang pengennya yang serba smart :) Syukur deh kalau bisa mendapatkannya juga sebagai bagian dari berkah ngeblog :)


Ini sih pendukung digital life impian :) Kan katanya harus divisualisasikan dulu ya :)

Tapi, yang maha penting adalah resolusi tambah mesra dan barokahnya pernikahan saya yang masih seumur jagung (emang umur jagung berapa ya), dan menginjak usia dua tahun di 2017. Satu lagi, semoga regenerasi segera melengkapi keluarga kecil kami, amien..

Resolusi Couple Win

Hm, kalau untuk partnership in love di usaha yang kami rintis, Lapak The Jannah dan The Jannah Institute, saya tentu memiliki resolusi, tapi lebih rencana yang diusahakan mengalir tapi menuju muara yang lebih jernih :)

Tahun ini, pengen banget untuk melegalkan bisnis kecil-kecilan kami ini dalam bentuk CV. Dan lebih memperluas klien untuk keduanya. Apalagi kami mendapat tantangan baru dengan lingkungan yang baru, yaitu di kampung halaman saya di Jember.

Alhamdulillah, di awal tahun, The Jannah Institute sudah bergandengan manis dengan Kampoeng Batja yang dimotori Pak Iman Suligi, ayah sosiologis yang sudah saya kenal sejak 17 tahun terakhir. Ini semacam ‘hutang’ yang harus saya bayar dalam rangka berkonstribusi untuk illiteracy atau angka buta huruf yang masih cukup tinggi di kampung halaman saya itu.

Kampoeng Batja, rumah kedua saya di Jember :) Sumber : FB Iman Suligi

Selain itu, saya juga ber-partner dengan Ibu Lucia EBR di Lembaga Kursus dan Pendidikan (LKP) Texas. Ini juga sebagai rasa terima kasih saya yang telah mengenyam banyak ilmu, terutama Bahasa Inggris sejak saya duduk di bangku kelas 4 SD sampai SMA.

Yey, alhamdulillah celah-celah partnership itu makin terbuka di awal tahun, insya Allah berbuah manis. Saya sih termasuk penganut happynomics kalau meminjam istilah Yoris Sebastian dalam bukunya Oh My Goodness :) Artinya, menjalankan sesuatu yang menurut kita menyenangkan tapi tetap bernilai ekonomis :)


OMG nya Yoris Sebastian

Resolusi Dunia Gairah’s Win

Dan, apa yang akan saya lakukan dengan blog Dunia Gairah ini?

Hm, saya ingin tetap mempertahankan sentuhan personal di tiap content placement atau sponsored post lainnya. Selain itu, saya ingin menjadikan Dunia Gairah lebih atraktif dengan popular campaign yang lebih memancing diskusi di fanspage Pritahwdotcom . Tunggu ya :)

Yap, itulah resolusi 2017 saya yang masih banyak kekurangan ini. Tapi, sebagai seseorang yang akan terus berjuang dan menguji konsistensi, pastinya kita ga akan menjadi pejuang yang kalah :)

Yuhuu, apa resolusi temen-temen di tahun 2017 ini? Boleh share ya di kolom komen^^

Prita HW

4 komentar:

  1. mbak keren banget sihhh, aku belum punya buku, sukses selalu dan yuk terus semangat merealisasikan resolusi kita di tahun ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren apanya? Baru 'reborn' lagi nih setelah lama hibernasi, haha. Yuk yuk, semangat!

      Hapus
  2. Pembaca Oh My Goodness juga nih ;) Semoga harapannya banyak yang terkabul ya mba di tahun ini ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin amin mbak, iya pembaca Yoris, haha

      Hapus