Ini Dia Tiga Cara Menjadi Pahlawan Keluarga versi Full Wife

Kudo Indonesia pahlawan keluarga

“17 Agustus tahun ’45, itulah hari kemerdekaan kita...”

Nyanyian itu pasti akrab di telinga kita semua, kan? Biasanya saat saya bersekolah dulu, aura-aura menyanyikan lagu kemerdekaan dengan semangat membara pasti sudah mulai terasa. Di saat yang sama, rasanya kita pun ikut merasakan bagaimana susahnya para pahlawan negeri ini memperjuangkan kemerdekaan yang dimaksud. Ya yang kita nikmati saat ini. Setidaknya, merdeka dari penjajahan kompeni! Tapi kali ini, saya tak membahas pahlawan dalam konteks jadulnya, tapi pahlawan keluarga dengan kekiniannya.

Seiring waktu berlalu, gelora menyanyikan lagu kemerdekaan itu tentu tak menggebu-gebu seperti layaknya zaman sekolah. Pastinya ya karena kita ga perlu ikut upacara bendera lagi, lalu koor nyanyi lagu-lagu kebangsaan dengan berapi-api, hehe... Karena sekarang, kita juga mulai mengerti ternyata makna pahlawan tidak saja terbatas pada pahlawan kemerdekaan melawan penjajahan berdarah-darah dalam arti sebenarnya.

Pernah dengar ungkapan begini : jangan pernah mempertanyakan apa yang negara berikan untukmu, tapi pertanyakan apa yang kamu berikan untuk negaramu. Tapi, sekarang saya hanya mengajak berpikir sederhana saja, ga usah jauh-jauh untuk negara. Coba perhatikan komunitas terkecil di sekitar kita. Ada kota, desa, kampung, RT, RW, keluarga? Yang mana? Semuanya bisa, tapi coba deh perhatikan yang paling terakhir disebut. Keluarga? Yap, karena dari keluargalah kita dibesarkan, dan dari komunitas terkecil inilah kita mendapatkan berbagai pelajaran dan kasih sayang tak terbatas hingga menjadi makhluk sosial seperti sekarang. Tanyakan saja pada diri sendiri : apa yang sudah kamu berikan untuk keluargamu.

Bagi yang sudah dewasa dan menjalani kehidupan keluarga kecil mandiri, tentu prioritas menjadi milik keluarga kecil yang tengah dibangun. Iya apa iya? Yes, ini saatnya kita mengarungi lautan kehidupan, katanya begitu :) Hidup yang sebenar-benarnya hidup. Kita tak lagi mengandalkan orang tua, makhluk bersahaja dengan jasa-jasanya yang gigantis dan tak tergantikan. Kini, kita mengandalkan diri sendiri dan pasangan. Menjadi partner yang saling bekerjasama dalam suka dan duka. Saya pun saat ini sedang belajar tentang ini, tak ada batas, mungkin seterusnya.

Untuk keluarga kecil inilah, siapa saja pasti rela menjadi pahlawan. Seorang pahlawan keluarga rasanya sangat keren dengan kekiniannya. Saya belum bisa disebut sebagai pahlawan keluarga kalau boleh jujur. Tapi kalau wanna be, iya :) Saya ingin menjadi pahlawan keluarga perempuan pertama di keluarga kecil saya. Ya iyalah, suami saya kan laki-laki, hahaha :D 

Kudo Indonesia pahlawan keluarga

Perempuan yang nantinya menjadi ibu, pastilah memiliki banyak tugas ataupun tuntutan yang tak mudah. Sesegera mungkin, saya tentu akan mendidik anak-anak saya dan menjalankan fungsi sebagai seorang ibu, dan di saat yang sama, saya juga akan tetap menjalankan fungsi sebagai seorang istri bagi suami saya. Porsi yang seimbang dan konsisten dalam jangka waktu panjang pastilah membutuhkan pengorbanan.

Kalau versi saya, menjadi pahlawan keluarga dari sudut pandang full wife ada tiga, apa saja? Minimal ini masih serangkaian upaya ya, yang penting berusaha dan berdoa semampu-mampunya, hasil urusan belakangan:)


Kudo Indonesia pahlawan keluarga

1 Menjadi pahlawan keluarga yang memerdekakan keluarga dari miskin ilmu

Saya suka ungkapan ini : kalau kita punya harta, hartalah yang menjaga kita. Sebaliknya, kalau kita punya ilmu, ilmulah yang menjaga pemiliknya. Duh, mau dong dijaga ilmu :) Ilmu dalam arti apa saja, yang penting bermanfaat untuk kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, ilmunya ga mubadzir dan bukan buat disimpen sendiri, sekalian aja masukin kulkas biar awet, hehe.. 

Kalau ilmu yang saya punya, selain saya dedikasikan lewat berbagi tulisan di blog ini, saya juga bagikan untuk komunitas dimana saya menjadi pengelola rumah bacanya. Misalnya, mengajak mereka mencintai buku, berbagi cerita lewat buku yang dibaca bersama di arisan baca, sampai mengajarkan mereka untuk mengoperasikan perangkat teknologi.

Kebetulan, di rumah baca yang saya kelola ada netbook yang berasal dari donasi CSR (corporate social responsibility) berikut wifi gratisnya. Kebayang kan kalau hanya saya sebagai pengelola yang pakai, wohooo, mubadzir sekali. Akhirnya, saya mensyaratkan ke adik-adik, terutama kelas 5 dan 6 untuk membaca buku terlebih dulu, kemudian belajar menuliskannya di Microsoft Word setelah itu dipublikasikan di Facebook nya. Ga khawatir kecanduan? Hm, ada kekhawatiran sih, tapi bagaimana kita menjelaskan fungsinya saja. Baik buruknya, supaya mereka ga kepo di warnet dengan sendirinya. Termasuk saat saya menulis seperti ini pas di jam-jam mereka pulang sekolah dan biasanya masih ngendon 1-3 orang di rumah baca, saya juga harus menjelaskan kalau saya sedang mengikuti lomba KUDO (Kios Untuk Dagang Online)

Sampai mereka Tanya KUDO itu apa, barulah saya jelaskan dengan bahasa sederhana. Biar mereka tahu bahwa generasi mereka sudah sangat digitalisasi, dan orang kerja ga harus pergi ke kantor. Saya juga membuka kesempatan buat orang tua mereka yang ingin belajar biar ga gaptek:)


Kudo Indonesia pahlawan keluarga

2 Menjadi pahlawan keluarga yang memerdekakan keluarga dari miskin ekonomi

Nah, kalau yang satu ini adalah dampak selanjutnya setelah kita tak miskin ilmu. Kalau sudah punya ilmu, ya harus berdaya dong! Makanya ketika saya memutuskan resign 9 bulan lalu dari kantor, saya langsung memutar otak tentang apa yang bisa saya lakukan sambil duduk-duduk di rumah dan tetap mengelola rumah baca.

Terciptalah Lapak The Jannah yang saat itu idenya hanya garage sale dari koleksi pribadi yang masih sangat layak tapi jarang terpakai. Saya bahkan sempat menggelar lapak saat CFD (car free day) hari Minggu di Bekasi. Pffuuuh, lumayan bawa-bawa barang pakai sepeda motor. Supaya efektif, saya pun berinisiatif menjualnya juga lewat media online. Supaya ga repot bongkar pasang dan yang pasti ga hanya berjualan seminggu sekali. Lama-lama, stok barang saya habis juga dong, kan awalnya garage sale, ya kali semua mau dijual :)

Kudo Indonesia pahlawna keluarga

Eh, akhirnya saya dapat informasi tentang KUDO ini. Wah, jadi bersemangat. Sebab KUDO berbeda dengan e-commerce yang lain. KUDO atau Kios Untuk Dagang Online yang mulai berdiri sejak 2014 ini ternyata semacam search engine nya e-commerce yang praktis bisa menghubungkan semua toko online. Kebayang dong varian product nya sebanyak apa, dijamin ga bakal kehabisan seperti yang saya alami di atas. 

Mau cari apa? Palugada deh, apa lu butuh, gua ada, hehe.. Mulai dari perabot rumah tangga, fashion, elektronik, kosmetik, tiket, sampai hal sekecil pulsa, ada semua. Itu kalau mau jadi konsumen ya. Dijamin kita ga akan kecewa, sebab KUDO menjamin ketersediaan barang yang cukup sehingga tidak kehabisan pasokan dan juga tidak kekurangan barang karena keterbatasan produksinya. Masih ada tambahan, kalau kita ingin memanfaatkan KUDO sebagai alat pembayaran juga bisa. Jadi, membayar tagihan cicilan sepeda motor atau mobil, rumah, asuransi, listrik, dan sebagainya sangat mudah. Terutama untuk full wife (sok) sibuk kayak saya yang kadang lupa :)
Kalau yang saya lihat sebagai peluang, tentu saja keuntungan untuk menjadi agen. Bisa untuk penghasilan utama, bisa juga untuk penghasilan sampingan. Yang paling saya suka, cara mengisi saldonya, sehingga kita bahkan tak membutuhkan rekening bank dan transfer. Menarik! Mau tahu seperti apa testimoni para agen KUDO, yuk simak di bawah ini :

Kudo Indonesia pahlawan keluarga
Sumber : blog.kudo.co.id
Wah, kalau mereka bisa, kita pun pasti bisa kan? Jadi ngiri :) Ngiri positif maksudnya :)

Memerdekakan keluarga dari miskin ekonomi menjadi mudah juga, persis seperti impian KUDO yang ingin membuat digitalprenenur makin menjamur untuk menjawab tantangan zaman. UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) pun ikut terbantu. 

Cara Mendaftar Sebagai Agen KUDO 

O iya, saat ini KUDO juga makin mempermudah aksesnya lewat aplikasi mobile app Kudo Indonesia yang bisa di-download cuma-cuma. Saya mencobanya juga sebagai agen. Gampang kok caranya :

  • Setelah download aplikasi Kudo Indonesia di smartphone, buka saja aplikasi KUDO, dan kita akan menemui tampilan seperti ini dan klik MASUK SEBAGAI AGEN di bawah menu bar
Kudo Indonesia pahlawan keluarga
  • Kemudian muncul tampilan seperti ini, dan klik Daftar Jadi Agen di bagian bawah
Kudo Indonesia pahlawan keluarga

  • Isi formulir Daftar Jadi Agen yang tersedia hingga lengkap
Kud Indonesia pahlawan keluarga

Kudo Indonesia pahlawan keluarga

  • Jika sudah terisi lengkap, akan ada pemberitahuan verifikasi data yang kemudian akan dikirimkan melalu SMS atau email

Kudo Indonesia pahlawan keluarga
  • Jika tak kunjung mendapat SMS, cek inbox email, dan dapatkan pemberitahuan sedang dalam proses verifikasi
Kudo Indonesia pahlawan keluarga
  • Setelah proses verifikasi sukses, kita akan mendapat pemberitahuan sebagai berikut :
Kudo Indonesia pahlawan keluarga

  • Lalu, cek melalu SMS untuk mendapatkan user name dan password kita, sstt, dapet voucher juga loh :)
Kudo Indonesia pahlawan keluarga

  • Selanjutnya langsung masuk saja ya lewat aplikasi KUDO dan ikuti langkah-langkah selanjutnya. Garis besarnya langkah-langkah sebagai agen sebagai berikut :
Kudo Indonesia pahlawan keluarga
Sumber : blog.kudo.co.id


Sangat mudah kan? Selamat mencoba ya!

Kudo Indonesia pahlawan keluarga

3 Menjadi pahlawan keluarga yang memerdekakan keluarga dari miskin kasih sayang

Yang ketiga ini adalah efek samping otomatis, hehe.. Kalau ilmu sudah kita punya dan kita sudah aplikasikan lewat usaha utama ataupun sampingan, lalu apa? Terima bonusnya, merdeka dari miskin kasih sayang yang sudah pasti kita nikmati. Kok bisa? Ya iyalah, suami mana yang ga makin sayang dengan istrinya yang stay at home tapi juga produktif? Satu lagi, produktivitasnya juga digital minded, jadi ga gaptek dan mengikuti perkembangan. Apalagi buat yang sudah punya anak-anak generasi digital, bisa ngeri bu kalau ga aware:)

Kudo Indonesia pahlawan keluarga
Digital life makin akrab

Jadi, siapa yang mau jadi pahlawan keluarga dengan memerdekakan keluarga dari miskin ilmu, ekonomi, dan kasih sayang? Semuanya deh bisa :) Saya yang ngacung pertama. Soalnya sudah ga sabar buat ikut mencoba KUDO yang nge-hits itu. Benar kan kalau menjadi pahlawan keluarga itu ada banyak cara, yang jelas bisa makin meningkatkan kualitas dari keluarga tercinta yang setia ada untuk kita. Merdeka!

Penasaran dengan KUDO, silahkan langsung klik dan menghubungi akunnya di bawah ini :

FB : Kudo
Twitter : @KUDO_Indonesia
Instagram : @kudo_indonesia
Web : www.kudo.co.id

Prita HW

13 komentar:

  1. Setujuuuuuu,
    aku jg lg berusha nih mbk melakukan 3 hal itu utk klwrga
    sukses ya mbk, cakeeppp

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga terlaksana baik 3 hal itu yah mb, sukses juga, much love

      Hapus
  2. Bagi saya, Kudo Indonesia tak hanya 'memajukan Indonesia dengan melahirkan ribuan pengusaha digital', akan tetapi 'melahirkan ribuan pahlawan keluarga digital'. Mari jadi #PahlawanKeluarga Merdekaaa!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, iya bener kang, pahlawan keluarga digital!

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. Pahlawan bagi kita kalian keluarga adalah sesuatu yang sangat penting ya mba

    BalasHapus
  4. Kalau bisa memerdekakan keluarga dari 3 hal itu, benar pahlawan keluarga deh. Semoga tercapai yang diperjuangkan.

    BalasHapus
  5. keren...saya suka takjub dengan ibu-ibu yang mau berbisnis disela2 kesibukannya menguru keluarga

    BalasHapus
    Balasan
    1. walah, semua ibu2 kan biasanya demi keluarga maunya nambah2 penghasilan mb :D

      Hapus
  6. dengan kemajuan teknologi, kin Full Wife pun bisa produktif ya mbak
    salam semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mas, sekarang apa aja bs dr rumah

      Hapus